Alasan Tuan Rumah Sea Games Meraih Medali Lebih Banyak

Sahabat Bonanza88 pasti sudah mengenal SEA Games bukan? Ya, ajang multi olahraga ini diselenggarakan dua tahun sekali dengan melibatkan 11 negara di kawasan Asia Tenggara. 

Jika sahabat Bonanza88 ketahui, peraturan pertandingan SEA Games sendiri ada di bawah naungan dari Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara, juga di bawah pengawasan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan juga Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Berbicara SEA Games, pada tahun 2023 negara Kamboja terpilih menjadi host country untuk pertama kalinya. SEA Games 2023 sendiri resmi dibuka pada Jumat (5/5/2023) dan dijadwalkan selesai pada Rabu (17/5/2023).

Berdasarkan catatan sejarah, perhelatan SEA Games sudah digelar sebanyak 29 kali. Pada saat kali pertama digelar masih dengan nama South East Asian Peninsula Games atau SEAP Games.

Di mana, kala itu baru enam negara yang menjadi juara SEA Games yakni Thailand, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Vietnam. Negeri Gajah Putih, Thailand berhasil menjadi negara paling banyak memenangkan SEA Games.

Negara tersebut menjadi jawara dalam pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara sebanyak 13 kali. Menariknya, Thailand selalu menjadi juara SEA Games saat menjadi tuan rumah. Dengan rincian, enam kali Thailand menjadi host country SEA Games, enam kali pula Thailand menjadi jawara umum. Hasil gemilang tersebut juga diraih oleh Indonesia dan Vietnam. 

Melansir situs tirto.id, Indonesia menjadi host country SEA Games sebanyak 4 kali. Sementara itu, Vietnam 1 kali menjadi host country yang pertama kali digelar. 

Hasilnya, Indonesia dan Vietnam selalu gemilang membawa pulang gelar jawara. Sedangkan Laos, Brunei Darussalam, dan Singapura berada di posisi kebalikan. 

Di mana, dari 4 kali menjadi tuan rumah namun tak pernah sekalipun menggondol gelar juara umum. Sama halnya dengan Brunei Darussalam dan Laos yang masing-masing negara  pernah mencicipi sebagai tuan rumah SEA Games sebanyak satu kali. 

Namun disayangkan, keduanya juga tidak menjadi jawara umum. Setidaknya, nasib Myanmar sedikit lebih baik. Negeri ini mampu menjadi jawara umum sebanyak dua kali di tiga kali penyelenggaraan SEA Games yang diselenggarakan di sana. 

Meski angka presentase tuan rumah menjadi juara umum pun bervariasi, tapi data serupa menunjukkan seluruh negara tuan rumah, kecuali Malaysia pada 1977, tak pernah mengalami penurunan peringkat dalam perolehan medali. 

Myanmar pada 2013 lalu, mampu melonjak sebanyak lima peringkat dibandingkan SEA Games sebelumnya. Nah, berbicara negara tuan rumah penyelenggaraan SEA Games sangat menarik bagi Bonanza88 bahas pada artikel kali ini.

Di mana, tuan rumah atau host country selaku meraih juara umum atau setidaknya memperoleh raihan medali lebih banyak dibanding mereka tidak menjadi negara penyelenggara.

Tanpa panjang lebar lagi, mari kita bahas bersama-sama. Check it out.

  1. Tuan Rumah Menentukan Cabang Olahraga

Menjadi negara peserta sekaligus tuan rumah sebuah kompetisi olahraga memang memberi keuntungan besar. Misalnya saja di Piala Dunia, tuan rumah berhak tampil di babak utama tanpa harus bersusah payah melalui babak kualifikasi. 

Kemungkinan bahkan lebih besar dari juara bertahan yang masih harus mengikuti kualifikasi. Namun di balik itu semua, tentu saja harus membutuhkan biaya tidak murah untuk mempersiapkan pelbagai fasilitas serta keperluan.

Namun, apabila dikelolaa dan dipromosikan secara benar maka tuan rumah akan mendapatkan berbagai keuntungan dari pembayaran tiket serta devisa para turis/penonton. 

Adapun, ambisi menjadi juara di negeri sendiri kerap menjadikan tuan rumah untuk memanfaatkan pelbagai macam kewenangan dalam meraup raihan medali lebih banyak

Seperti diungkap oleh Peneliti dari Victoria University of Wellington Aung Ko Min, dirinya mencatat keluhan berbagai negara atas penyelenggaraan SEA Games 2013 di Nay Pyi Taw, Myanmar lalu. 

Di mana, ada beragam olahraga populer seperti bowling, tenis, voli pantai, senam, dan hoki lapangan tidak turut dipertandingkan. Tak hanya itu, Myanmar juga mempertandingkan banyak olahraga lokal seperti bola-bulutangkis (mirip sepak takraw dengan bola berbentuk kok). 

Surat kabar harian Thailand, The Nation bahkan menyebutkan Myanmar tak mengikutsertakan voli pantai lantaran olahraga tersebut tidak sesuai dengan nilai kebudayaan Myanmar. Tentu saja, itu membuat Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand geram. Secara terpisah, ketiga negara tersebut mengirim surat keberatan kepada Myanmar.

 Tidak  cuma Thailand, Singapura pun turut dirugikan lantaran kebijakan tersebut. Di mana, Singapura kehilangan cabang olahraga andalannya yakni polo air. Sementara itu, Indonesia kehilangan cabang tenis serta senam. 

Seperti diketahui, pada SEA Games 2011, Indonesia mampu meraih sebanyak 4 medali emas dari cabang tenis. Namun, karena keterbatasan tuan rumah banyak negara yang merasa dirugikan dengan tidak bisa mengikuti tenis. Tentu saja, kondisi ini menciderai semangat sportivitas dari olahraga itu sendiri.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *