Sejarah Bluetooth dan Perkembangan dari Masa ke Masa

Teknologi wireless Bluetooth menjadi salah satu fitur penting yang wajib ada di sebuah gadget seperti smartphone, iPad, tablet hingga laptop. Tanpa Bluetooth, setiap perangkat harus dipersatukan oleh kabel yang dinilai tidak praktis.

Nah, sahabat Bonanza88 pasti sering memanfaatkan fitur Bluetooth untuk pelbagai keperluan bukan ? entah untuk transfer file data, koneksi ke headset dan peralatan elektronik lainnya.

Bluetooth sendiri merupakan sebuah metode komunikasi nirkabel jarak pendek antara satu perangkat elektronik yang memanfaatkan kekuatan dari gelombang radio. 

Di mana, alat ini dipakai untuk mengirim dokumen berupa gambar, audio, video serta data lainnya dari satu perangkat ke perangkat yang lain.

Bluetooth ialah metode sebuah komunikasi nirkabel jarak pendek antara perangkat elektronik di mana memanfaatkan sebuah kekuatan gelombang radio. Alat ini pun dipakai untuk mengirimkan dokumen misalnya gambar, audio, video, dan juga data lainnya dari satu perangkat ke perangkat lain.

Pada dasarnya, Bluetooth beroperasi dalam frekuensi 2,4 GHz dengan memakai sebuah frekuensi hopping traceiver yang mana mampu menyediakan layanan komunikasi data serta suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.

Sekarang ini, fungsi Bluetooth semakin luas lantaran semakin banyak juga perangkat nirkabel yang harus terkoneksi dengan perangkat lain melalui sambungan Bluetooth.

Pada aplikasi seluler, bluetooth sendiri terinstalasi secara built-in pada terminal HP bersama dengan pelbagai fitur yang ada di dalamnya. 

Meski, sahabat Bonanza88 sudah sangat mengenal Bluetooth namun apakah Anda mengetahui sejarah dari Bluetooth itu sendiri ? Untuk menjawab rasa penasaran Anda maka baca sampai habis artikel satu ini ya :

Sejarah Bluetooth

Tahukah sahabat Bonanza88 jika teknologi bluetooth diciptakan oleh Dr. Jacobus Cornelis Haartsen,  yakni seorang sarjana kelistrikan lulusan Delft University of Technology pada tahun 1986. Haartseen sendiri merupakan seorang insinyur yang bekerja di perusahaan populer Ericsson.

Sebelumnya, Haarten juga pernah bekerja di dua perusahaan elektronik besar, yakni Siemens dan juga Philips. Berkat penemuannya ini menjadikan Haarsten dikenal bnayak orang sebagai ‘Father of Bluetooth‘ atau Bapak Bluetooth.

Awalnya tujuan pembuatan bluetooth ditunjukan untuk menghubungkan banyak perangkat tanpa perlu melalui kabel untuk efisiensi dari fungsi dan penempatan. Di mana, pengaturan teknologi tanpa kabel itu juga bertujuan dalam memudahkan mobilitas para penggunanya.

Hal tersebut dilakukan untuk meraih efisiensi fungsi dan penempatan. Selain itu, pengaturan teknologi tanpa kabel satu ini juga memudahkan bagi pengguna untuk mobilitas yang mereka inginkan. 

Kata bluetooth atau gigi biru sendiri terinspirasi dari seorang nama seorang raja Swedia bernama Harald Bluetooth yang pernah hidup pada  tahun 958 sampai dengan 986.

Raja tersebut dikenal karena berhasil menyatukan suku-suku yang berada di kawasan Swedia dan Norwegia yang sebelumnya kerap terlibat dalam peperangan. Sang penemu teknologi bluetooth menganggap apabila nama belakang raja itu sudah sesuai dengan sifat teknologi nirkabel ini.

Coba sahabat Bonanza88 perhatikan lebih dekat dengan logo Bluetooth. Logo tersebut terdapat dua huruf rune Younger Futhark, yaitu “Hagall” (H) dan “Bjarkan” (B).

Seperti diketahui, Younger Futhark atau yang juga dikenal pula dengan sebutan rune Skandinavia merupakan alfabet rune yang terdiri dari sebanyak 16 karakter. 

Rune sendiri ditemukan di Skandinavia yang mana berada di pemukiman zaman Viking yang ada di luar negeri yang dipakai sekitar abad ke-9 dan seterusnya. Apabila dicocokan dengan alfabet saat ini, maka dua huruf tersebut akan merujuk pada huruf “H” dan “B” yang menjadi inisial dari King Harald “Blatand” Gormsson. 

Bagi yang belum tahu, dirinya adalah Raja Viking yang menguasai Denmark dan Norwegia dari tahun 958-985.

Berabad-abad setelah itu, tepatnya pada 1996, tiga petinggi dari pemimpin di industri teknologi kala itu berkumpul. Mereka adalah perwakilan dari pihak Intel, Ericsson dan juga Nokia. 

Pada saat itu, ketiganya membicarakan tentang sebuah standarisasi teknologi radio jarak pendek dalam mendukung koneksivitas dan kolaborasi diantara produk dan industri yang berbeda. 

Di tengah-tengah diskusi tersebut, perwakilan Intel, yaitu Jim Kardach lantas mengusulkan nama “Bluetooth” sebagai kode sementara teknologi pada saat itu.

Awalnya, nama Bluetooth hanya digunakan untuk sementara waktu saja. Sebab terdapat kandidat nama lainnya yang diusulkan, seperti RadioWire dan juga PAN (Personal Area Networking). 

Pada saat melakukan pengecekan merek dagang, rupanya PAN sudah banyak dipakai, sementara itu untuk penelusuran merek dagang RadioWire, dirasa sangat terlalu lama dan tidak akan terburu-buru waktu hingga jadwal peluncuran. 

Alhasil, Bluetooth tampil sebagai satu-satunya pilihan mereka. Nama Bluetooth sebagai sebuah teknologi nirkabel jarak pendek sangat cepat dikenal hingga menyebar ke se-antero industri. Hingga saat ini, “Bluetooth” menjadi sebuah nama yang begitu melekat dengan teknologi koneksivitas jarak pendek tanpa kabel.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *